Bagaimana bekerja di lingkungan yang didominasi laki-laki? Hmm...rasanya
saya bisa menjawab dengan cepat tanpa mikir tanpa makan (#eh). Bekerja dengan
lingkungan seperti ini memang ada enaknya, ada pula ndak enaknya. Itu jelas.
Kali ini, saya pun mengalami hal itu di departemen tempat saya bekerja.
Saya memang bukan perempuan pertama yang berada di departemen itu, tapi
saya sekarang satu-satunya perempuan di departemen ini. Dan saya baru
mengetahui itu di hari pertama bekerja. Wow...! Jujur, saya benar-benar tidak
tahu. Saat tes kerja, direktur saya hanya bertanya, apakah saya bisa bekerja di
lingkungan yang banyak laki-lakinya. Just it. Haha, ternyata itu pertanyaan
yang tersirat ya. Sama halnya dengan pertanyaan seperti ini,”Apakah kamu bisa
bekerja sendirian bersama banyak laki-laki?” haha.
Saya pun baru mengetahui fakta itu saat orientasi hari pertama. Setelah
masuk ruangan HSE, saya tidak menjumpai satu perempuan. Iseng, saya tanya ke
senior yang sudah setahun di ruangan itu.
“Mas, di sini ada berapa perempuan
sih? Kok gak ketemu ya?”
“Cuma enam sama kalian (aku dan mbak dari Jurusan Hukum).”
“Jangan bilang yang empat itu ibu-ibu yang ada di ruangan depan (departemen
SDM, departemen keuangan)”
“iya haha” (Alamaaaaak, mbatin deh hehe)
Sebenarnya, bekerja di lingkungan seperti itu tidaklah susah. Kuncinya
satu, kita harus tau cara berpikir laki-laki yang lumrahnya beda dengan
perempuan. Soal bersosialisasi juga tidak susah. Hampir semua laki-laki di sini
semumuran dengan orang tua kita. Jadi, seperti orang tua sendiri. Umumnya,
orang tua pasti mengajarkan sesuatu pada anaknya. Pun begitu di sini. Ada yang
mengajarkan ilmu agama, tentang hidup dengan orang lain. Hingga, ada pula yang
hobi membahas soal jodoh haha.
Alhamdulillah, semua orang ramah-ramah. Dari bapak-bapak, ibu-ibu, sampai
yang baru masuk setahun lalu, bisa membaur dengan mudah. Dan, membahas banyak
hal. Yang saya seneng, bapak-bapak di sini benar-benar menganggap kita seperti
anaknya sendiri. Ditanyai banyak hal, juga didengarkan ketika ingin cerita. J
Jadi, bekerja dengan lingkungan laki-laki memang tidak susah. Tapi, ada
beberapa hal yang susah. Misalnya saja, soal rapat. Layaknya konferensi meja
kotak, Cuma saya yang perempuan. Jadi kangen teman-teman perempuan saya huhu.
Untungnya, ada mbak Fery. Teman kerja yang masuk barengan saya, tapi di
departemen SDM. Jadi, setiap istirahat, saya ada teman buat ngobrol. Kalau ndak
ada, pasti pusing deh. Hehe
Sekian curcol hari ini J
Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design