smile

share for smile

Odong Jilid 1


Tahu nggak perbedaannya odong, polos, oneng, dongdong, dan odong-odong? Ah, saya sangat tau lho perbedaannya. Anak Tk juga tau kali apa itu odong-odong, tapi mereka belum tentu tahu apa itu odong haha. Istilah ini juga baru saya ketahui ketika saya beranjak ALAY, ketika orang-orang di sekitar saya alay. Dan mau tak mau, saya pun ikut ketularan alay-nya. (rasanya sekarang sudang level 10).

Oke, stop bahas alay. Saya mau bahas kepolosan saya yang terjadi beberapa waktu lalu. Terhitung dua kali sejak bulan lalu, saya salah menggunakan benda kecil nan mujarab bernama ATM. Ceritanya, waktu itu saya lagi lapar. Ingin beli penyetan enak di Keputih, saya baru sadar tak ada uang sepeserpun di dompet. Alhasil, saya langsung ambil kartu ATM BNI di dompet. Saya kantongi, langsung tancap gas ke ATM di Sakinah pusat.

Yak, ke-odongan-an baru ketauan ketika saya masuk ruang ATM. Kebetulan, saya bertemu Bapak Adrian, bagian dari keluarga Lab Elkim. Beliau lagi di ATM sebelah saya.

Saya: Lho, kok kartu ATM-nya nggak mau masuk. (Mengeluarkan, mencoba memasukkan lagi)
Saya: (mengubah arah kartu jadi sebaliknya) Lho, kok tetep gak bisa?
Bapak: Kenapa ka?
Saya: kartu ATM-nya nggak bisa masuk pak (sambil bingung pangkat 100)
Bapak: Lho, kok kartunya gitu?
saya: (ngelihat kartunya) shock!!!
Bapak: hahaha

Setelah saya shock, saya pamit duluan dengan si Bapak, langsung cabut. Kenapa saya shock?! Gila pek, yang saya bawa itu bukan kartu ATM BNI. Tahu nggak kartu apa yang nangkring di tangan saya? Hiks, kartu Rumah Sakit Haji. Bisa-bisanya saya dengan pedenya masukin kartu rumah sakit ke mesin ATM. Berharap uang yang telah dibayarkan  buat rumah sakit bisa keluar di mesin ATM kali ya hahaha. Sudah jelas warna kartunya beda, eh kok bisa salah ambil? Saya jadi merasa benar-benar POLOS hahaha

Pesan penting:
Jangan taruh kartu rumah sakit di dompet. Jika tidak, kejadian ini bakal menghampiri anda hehe


Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design

One Day at Mojokerto

Trip-trip-trip :-)
Udah terlewat sih, tapi gue pingin nulis soal ini hehe

Sekitar 3 bulan lalu, saya ke Mojokerto bersama seorang sahabat. Janji yang entah kapan dibuat dan baru terealisasi saat itu. Saat cuaca lagi setengah tak bersahabat. Haha, agak alay. Tapi emang bener lho, hujan lagi hobi turun kapanpun dan di mana pun. Mikir positifnya sih, alhamdulillah, perjalanan jadi adem gara-gara si hujan hehe.

Katanya, di Mojokerto banyak candi-candi unik dan tempat-tempat mengenai sejarah. Jadi gandrung ke sana deh. Sahabat saya satu ini paling suka sama hal berbau sejarah. Gara-gara dia, saya jadi tau beberapa museum di Surabaya. Misalnya nih, museum kesehatan alias museum santet yang mistis, museum di tugu pahlawan yang jadi tempat anak-anak SD, dan museum mpu tantular di Sidoarjo. Maklum, meski lama di Surabaya, saya berasa anak kalem yang nongkrongnya cuma di kampus dan kos haha.

Jam 7.30 kita berangkat. Berbekal jas hujan, motor, dan duit. Kayaknya lupa bawa bekal deh. Asyik juga naik motor sejauh itu ke tempat yang belum pernah kita kunjungi. Bayangin saja, dua kali kegiatan di Mojokerjo, saya gak bisa ikut gara-gara ‘sesuatu’. Jadinya, saya seneng bisa jalan-jalan ke sana. Tepatnya, sekitar ... km (titik-titik diisi sendiri ya, saya gak tau. Terlalu asyik di motor haha) dari Kota Surabaya.

Tujuan awalnya sih, museum trowulan. Sekitar 3 jam waktu yang dibutuhkan buat sampai di sana. Itu dikurangi waktu ngendon di warung gorengan buat nunggu hujan reda. Sahabat saya ini juga pinter ngeliat gerak awan. Tau aja kalau hujan mau turun. Saya sih terlalu polos untuk itu haha.

Yak, ini dia museum trowulan. Selamat datang! :-)

Gile abis, museum ini lebih gedhe ketimbang dua museum yang saya sebutkan tadi. Luas banget. Di pintu masuk, kita sudah disambut beberapa patung dan stupa besar. (Heran, fotonya gak bisa dibuat tegak huhu)









Cekidot!   



Keren-keren euy!

Usai dari musem, kita langsung memilih bakso buat menu makan siang. Coba aja kamu keliling museum trowulan, dijamin langsung laper haha. Tapi, poin plusnya, kamu bakal merasakan nikmatnya makan di saat lapar hohoho. Kita udah melototin peta letak candi-candi lain di kawasan musem. Pinginnya sih,  semuanya bisa dikunjungi. Tapi, gak mungkin, hiks.

Perjalanan lanjut di gerbang, gue lupa namanya. Yang jelas keren beud. Kata sahabat saya, itu tempat  cocok buat pre wed,. NGEK!!! Di sini, kalian hanya perlu bayar seribu rupiah untuk parkir dan dua ribu rupiah untuk tiket masuk. Setelahnya, kalian bebas. Mau motret sampe jungkir balik, mu foto di atas rumputnya yang bagus juga boleh. Cuma, ada satu larangan. Kalian nggak boleh naik ke atas gerbang hahaha
 
Gerbang 
tempat prewed haha


Hari sudah semakin siang. Usai Sholat Dhuhur, kami menuju candi tikus. Bagus rek, di bawah permukaan laut. Saya jadi langsung pingin naik ke atas. Ikut-ikutan anak kecil hehe. Sahabat saya sih, gak mau naik, Cuma asyik motret sana sini.
ada sampah botol huks

 
Maunya, setelah candi ini, masih ada candi-candi lain, tapi waktu sudah benar-benar gak memungkinkan. Akhirnya, kita ke pacet. Ada dua air terjun setinggi 70 meter di sana. Air terjun krapyak dan (lupa namanya). 70 meter euy, semangat turun dan mendaki bukit.




Hujan  baru saja turun, sepanjang jalan terlihat basah. Tapi, kalau melihat gunung yang indah di seberang, rasanya semua jadi tak masalah. Sok-sokan nih gue hehe. Di sini, tempat yang enak buat berpikir lho haha. Ahya, sambil makan kacang yang dibeli sebelum perjalanan ke air terjun, tempat ini jadi sempurna buat nongkrong (lebay :p)







Yak, perjalanan di Mojokerto berakhir. Semangkok soto ayam yang selalu asli Lamongan dan segelas top coffe, menjadi penutup manis di sana. Tapi, perjalanan belum berakhir, di Surabaya , kita tetep lanjut ke-alay-an dengan jalan-jalan di THR haha.

            Semoga lain waktu bisa berkunjung candi dan air terjun di Malang :-)

Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design