Wah, dari judul yang saya tulis terkesan saya ngebet nikah banget ya. Padahal bukan seperti itu adanya. Hari ini saya banyak cerita-cerita dengan emak
upik. Kebetulan, dia bersama Ajijah (agak alay bin modifikasi) menjenguk saya yang lagi tepar di kos. Awalnya, kita hanya bercerita tentang bagaimana masa depan nanti. Seperti yang pernah saya tulis, satu detik ke depan pun sudah menjadi bagian dari masa depan itu. Tibalah saat kita bercerita tentang masalah yang mampu membuat gundah gulana anak lantai 6. Virus aramsa rek, istilahe Dr. Psikolog
hoe!!!
Umur kita bukan umur main-main lagi. Bukan pula umur untuk sekedar terlena dengan kesenangan duniawi. Udah gedhe rek!!! sudah sewajarnya bila terkena virus merah jambu dan berpikir tentang sosok yang bakal membimbing kita meraih surga-Nya. Jodoh memang sudah diatur Allah. Ya, saya pun yakin Allah tahu mana yang terbaik buat hambaNya.
"Jodoh itu tidak langsung datang dari langit lho dan tiba-tiba nongol di hadapan kita,"
Itu kata beberapa orang yang cerita-cerita dengan saya. Bukan lantas kita diam saja dan si jodoh (simsalabim) langsung muncul. Katanya, ikhtiar harus ada. Eits, tapi jangan pikirkan kata ikhtiar ini dengan hal negatif ya. Semuanya menuju keseriusan, itu saja.
Seorang teman berkata, ia sudah menjalani tahap serius. Menemukan seorang yang tepat meski awalnya tak ada rasa. Nyatanya akhirnya ia luluh juga dengan kebaikan sosok yang dikaguminya itu. Teman yang lain berkata, "semoga dia sosok yang dikirim Allah untukku. Dia peduli padaku dengan caranya." Ada pula yang berseloroh, "Jodoh itu memang butuh ikhtiar. Alhamdulillah, aku sudah menemukannya. Semoga dia memang yang terbaik," Wah, luar biasa!!!
Turut berbahagia dengan teman-teman saya itu. Meski ada juga teman yang masih 'galau' ketika dipertemukan dengan suatu keadaan dan keraguan. Ada juga yang bertahan mengagumi seseorang meski orang tersebut mengagumi sosok lain. Katanya, "tak apa. Kita kan tak tahu apa yang terjadi nanti. Saya hanya ingin yang trebaik bagi saya dan dia," Wow! Ya, seperti itulah warna yang Allah berikan. Terkadang mudah, terkadang cukup penuh perjuangan. Lantas, bagaimana dengan saya? haha just let it flow...
Saya tak menyesal menolak dua kali bentuk keseriusan itu. (Maklum, saya masih merassa polos hehe). Ya, hati saya berkata tidak. Meski ada yang bilang, tak apalah tak ada perasaan di awal, ia akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. Melengkapi setengah Dien, bukan suatu hal simpel. Bukan sekedar perasaan memang. Realistis!!!
Yakin saja, setiap langkah kita harus selalu disertai doa. Bismillah, semoga Allah memberi yang terbaik. Yang jelas jangan berkata,"nanti saja nunggu siap". Emang mau kapan siapnya? padahal menuju ke arah sana, banyak hal yang harus dipersiapkan sejak sekarang. Iya ndak? hehe
Jadi ingat pesan seorang penjual nasi goreng:
1. Seringnya bersama itu bisa menimbulkan perasaan. Jadi tak perlu takut tak ada perasaan di awal
2. Nikah itu bawa berkah lho. Pintu rezeki sampean bakal terbuka
3. Nikah itu butuh keberanian. Kalau nunggu siap, kapan siapnya? alasan pasti ada saja. Pingin sekolah tinggi lah, karir cemerlang lah, sukses dulu lah, bahagiain orang tua dulu lah. Lha, emang nikah gak nyenengno orang tua ta?
hahahaha
---------------------------------
Teringat percakapan koplak dengan adik saya tadi siang.
A= adik, S=saya
A: mbak, sudah waktunya sampean cari pendamping
S: Haha, kenapa? saya masih polos iki. Kudu belajar yang rajin
A: Iya tahu, biar setelah lulus, disegerakan
S: haha kenapa?
A: biar ada yang njaga sampean kalau lagi sakit
S: (ketawa lagi) Iya, iya cariin dong
A: Pingin cari yang gimana sih mbak? kan udah ada si baik tuh
S: (sambil nggeje) Saya mah suka yang bisa membimbing agama, baik, perhatian, peduli sama orang, apa adanya, sederhana, kalem, dewasa dan lucu (hang ini haha)
A: oh, lho, kok pakek lucu segala?
S: hehe, saya suka orang bisa membuat tertawa eh
A: Ok mbak, siap segera saya carikan
(tertawa bareng)
--------------------------------
Biar Allah yang mengatur saja. Serahkan saja pada Allah. Tak ada yang tahu misteri itu. Ia bisa datang besok, lusa, bahkan minggu depan. Bisa di tempat yang kita tahu atau tempat baru. Bisa seorang yang dikenal sekarang, sejak dulu, atau baru dikenal. Yup, tak ada yang tahu rahasia Allah. Sebab, rahasia Allah pasti indah pada waktunya :-)
Labels :
Free Wallpapers |
Supercar wallpapers |
Exotic Moge |
MotoGP |
Free Nature |
car body design