smile

share for smile

Si Kupang

Mencoba makanan baru menjadi kesenangan tersendiri buat saya. Apalagi di masa penyembuhan total sakit lambung yang sudah mendera sejak beberapa tahun silam. Saya yang suka telat makan atau terbilang makan tak teratur pun berubah menjadi pencinta makanan. Hobi kuliner tepatnya hehe.

Kali ini, saya bisa makan tiga sampai empat kali dalam sehari kalau aktivitas sedang bejibun. Minimal dua kali sehari lah. (Meski semalam saya telat makan dan berujung nyeri lagi, tobat-tobat!). Kebiasaan makan teratur ini memang membuat saya menerapkan jadwal makan yang paling TOP dah. Pukul 6.30 sarapan, lanjut makan siang sekitar pukul 12.00 dan makan malam yang lebih sering tepat pukul 18.00. Super bukan?! hehe

Kebiasaan makan yang berubah ini benar-benar membuat saya suka mengitari Kota Surabaya untuk menikmati masakan-masakan yang lezat bersama teman-teman. Misalnya saja, nasi goreng iblis. Dari namanya sudah bisa dibayangkan betapa pedasnya makanan satu ini. Padahal, pedas adalah pantangan utama saya. But, this isn't big problem. Saya masih bisa mencicipinya untuk skala tak pedas. Yang penting kan rasa nasi gorengnya hehe. Asli memang enak rek!

Tumis kangkung bacan asli D'cost juga menjadi favorit saya. Seperti mengingatkan makanan rumah, khususnya masakan ibu yang lezat tiada tara (lebay ^^). Sayang tak sempat mengabadikan makanan satu ini di foto. Pasti mupeng deh!!!

Nah, yang paling sering saya makan tanpa bosan adalah lontong balab. Sepintas, pasti terlihat biasa, tapi saya merasa memiliki keterikatan dengan makanan ini hehe. Saat masih hobi sakit (hobi? ngek!) sampai sekarang, makanan ini bisa dibilang nomor wahid lho. Apalagi ditambah es degan, hmmm...gak akan bosen. SUER!!!

lontong balab paling enak di dekatnya blauran :-)
Degannya gedhe dan manis tanpa gula lho
Menikmati es degan itu mesti apa adanya. Harus pintar milih yang manis, meski kebanyakan es degan yang kita minum itu murni pilihan sang penjual. Bagi saya, manis atau setengah manis, saya tidak akan menambahkan gula. Nah, ini yang selalu jadi pertanyaan saya, kenapa teman saya satu itu selalu menambahkan gula? jangan-jangan es degannya terasa asin hehe
STMJ depan kos
Edisi minuman masih berlanjut. Setelah menikmati STMJ untuk pertama kalinya, saya berasa ketagihan. Kalau ada yang ngajak, nggak akan nolak deh. Seperti waktu itu, ajakan gratis datang tanpa diduga. Menikmati minuman enak bin hangat bin gratis = mantab!!!

Aku Tak Suka Si Kupang
Di antara sekian banyak makanan, saya paling tak suka lontong kupang. Saat baca buku "Manusia Setengah Salmon", Raditya Dika benar-benar menggambarkan kupang sebagai makanan yang bakal membuat muntah. Coba bayangkan, saya sudah dibuat eneg di awal. Benar-benar tak ingin mencobanya. Tapi, seorang teman mengatakan "jangan terlalu percaya dengan kata orang lain karena lidah tiap orang itu beda. Kamu bisa menyimpulkan setelah kamu merasakan". That's right!!!
 
Kesempatan mencobanya pun datang saat saya dan ima ngendon di lontong balab depan graha menur. Dia ingin mencoba lontong kupang. Saya sih tetap bertahan dengan pilihan pertama saya, lontong balab. Setelah kedua makanan tersebut dihidangkan, pandangan saya langsung tertuju ke piring berisi kupang. Agak aneh dilihat, itu kesan pertama. Kesan kedua setelah mencicipi setengah sendok adalah "enak euy". Dan kesan terakhir saya, "eneg dan pingin muntah". Fine, itu pertama dan terakhir kalinya saya mencoba si lontong kupang. Kapok deh hehe
teman saya tak habis, eneg juga katanya.

Kamis lalu, saya juga mencoba bakso granat bersama teman yang lain. Apakah setelah dimakan, perut kita bakal meledak? haha bukan ternyata. Yang dimaksud granat adalah ukuran pentol baksonya yang luar biasa gedhe. Saya dan teman saya hanya bisa tertawa tak kuat menghabiskan.

Sekian edisi kulinernya ^^
nanti kuliner apa lagi ya?
 

Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design

1 komentar:

semua enak kalau gratis, haha...

 

Posting Komentar