2 Juli lalu, saya sangat senang. Mencoba kuliner lezat lagi kawan. Itu memang hobi saya. Kali ini, saya lagi gandrung ikan bakar. Bukan di sekitar kampus ITS, Kertajaya, atau daerah sekitarnya, tapi di belahan bumi pantai kenjeran. Saya memang ingin makan ikan bakar di tepi laut, meski lautnya tak bisa didefinisikan lewat kata-kata. Hehe..
Berangkat sekitar pukul 16.00, saya melaju ke pantai kenjeran. Kecewa, warung kecil sebelum jembatan Suramadu itu tutup. Akhirnya, sejenak melupakan ikan bakar, saya menuju arah selatan, tempat orang-orang berkumpul. Sore hari, matahari senja, angin semilir (yang bisa membuat masuk angin), sebuah alam yang menenangkan kalau saja tak ada sampah berserakan di situ.
seharusnya indah |
coba lihat sampahnya, oh men |
matahari terbenam :-) |
rame banget, antre panjang dari Madura |
Setelah puas, menatap perahu yang asyik terdampar itu, saya bergerak melewati jembatan suramadu. Menyeberang hingga puluhan warung terlihat. Satu per satu, saya jelajahi, berharap itu adalah warung ikan bakar. Sekali saja mencium bau asap, saya langsung bergegas. Tapi sayang, lagi-lagi hasilnya nihil. Hanya ada sate bakar haha.
Tanpa hasil, saya langsung kembali menyebang jembatang suramadu. Sebab, adzan magrib memang sudah berkumandang kala itu. Saya pun berhenti sejenak di sebuah masjid tak jauh dari si jembatan.
Usai sholat, suara gendang di perut makin saja menimbulkan kegaduhan. Maklum, terakhir kali makan pukul 8.00. Rasanya, lapar sudah benar-benar menyergap. Penuh semangat, saya melaju lagi menyusuri Surabaya malam. Menemukan warung ikan bakar di depan SMK 5 (yang lebih dikenal STM Pembangunan).
Langsung saja, saya pesan gurame ukuran jumbo plus sambel dobel, ditambah jeruk hangat. Ah iya, tak ketinggalan, tumis kangkus ala cumi (agak aneh). Wow, yummy!!! Hehe
Ada Si Dolphin
Selesai berkutat dengan makanan lezat itu, saya tak lantas pulang. Sebuah baliho besar di sekitar Pakuwon City, menyita perhatian saya. Ada pentas lumba-lumba dari tanggal 22 Juni hingga 22 Juli mendatang. Saya tak ingin melewatkan, apalagi saya akan segera berurusan dengan KP.
Mungkin, saya dinilai childish (whatever lah hehe), tapi ini memang murni keinginan saya sejak kecil yang belum pernah terwujud. Keinginan ini mungkin saja bisa terpenuhi 22 Juni lalu. Kalau saja saya tak ketinggalan rombongan, tanpa tiket di tangan, dan kehilangan pentas si lumba-lumba. Oh men, you know, lumba-lumba itu benar-benar hewan yang unyu dan menggemaskan.
Sekali lagi, keinginan itu terwujud dengan tiket seharga Rp 20 ribu. Selama 45 menit, saya menikmati atraksi lucu dari Kakaktua, Robert dan Markonah (nama kucing laut haha ngakak), Boni si beruang, dan dua ekor lumba-lumba. Saya sempat mendokumentasikannya lho hehe....
Kalian tahu bagaimana perasaan saya setelah melihat lumba-lumba itu? berbinar-binar. Ingin rasanya foto bareng, tapi melihat puluhan orang antri ditambah harganya yang cukup lumayan (mending dipakai buat makan), saya pun hanya bisa melambaikan tangan. See you again!!! Hehe
Berharap suatu hari nanti bisa melihat lagi, ...........
Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design