Trip-trip-trip :-)
Udah terlewat sih, tapi
gue pingin nulis soal ini hehe
Sekitar 3 bulan lalu, saya
ke Mojokerto bersama seorang sahabat. Janji yang entah kapan dibuat dan baru
terealisasi saat itu. Saat cuaca lagi setengah tak bersahabat. Haha, agak alay.
Tapi emang bener lho, hujan lagi hobi turun kapanpun dan di mana pun. Mikir
positifnya sih, alhamdulillah, perjalanan jadi adem gara-gara si hujan hehe.
Katanya, di Mojokerto
banyak candi-candi unik dan tempat-tempat mengenai sejarah. Jadi gandrung ke
sana deh. Sahabat saya satu ini paling suka sama hal berbau sejarah. Gara-gara
dia, saya jadi tau beberapa museum di Surabaya. Misalnya nih, museum kesehatan
alias museum santet yang mistis, museum di tugu pahlawan yang jadi tempat
anak-anak SD, dan museum mpu tantular di Sidoarjo. Maklum, meski lama di
Surabaya, saya berasa anak kalem yang nongkrongnya cuma di kampus dan kos haha.
Jam 7.30 kita berangkat. Berbekal
jas hujan, motor, dan duit. Kayaknya lupa bawa bekal deh. Asyik juga naik motor
sejauh itu ke tempat yang belum pernah kita kunjungi. Bayangin saja, dua kali
kegiatan di Mojokerjo, saya gak bisa ikut gara-gara ‘sesuatu’. Jadinya, saya
seneng bisa jalan-jalan ke sana. Tepatnya, sekitar ... km (titik-titik diisi
sendiri ya, saya gak tau. Terlalu asyik di motor haha) dari Kota Surabaya.
Tujuan awalnya sih,
museum trowulan. Sekitar 3 jam waktu yang dibutuhkan buat sampai di sana. Itu
dikurangi waktu ngendon di warung gorengan buat nunggu hujan reda. Sahabat saya
ini juga pinter ngeliat gerak awan. Tau aja kalau hujan mau turun. Saya sih
terlalu polos untuk itu haha.
Yak, ini dia museum
trowulan. Selamat datang! :-)
Gile abis, museum ini lebih
gedhe ketimbang dua museum yang saya sebutkan tadi. Luas banget. Di pintu
masuk, kita sudah disambut beberapa patung dan stupa besar. (Heran, fotonya gak bisa dibuat tegak huhu)
Cekidot! |
Keren-keren euy! |
Usai dari musem, kita
langsung memilih bakso buat menu makan siang. Coba aja kamu keliling museum trowulan,
dijamin langsung laper haha. Tapi, poin plusnya, kamu bakal merasakan nikmatnya
makan di saat lapar hohoho. Kita udah melototin peta letak candi-candi lain di
kawasan musem. Pinginnya sih, semuanya
bisa dikunjungi. Tapi, gak mungkin, hiks.
Perjalanan lanjut di
gerbang, gue lupa namanya. Yang jelas keren beud. Kata sahabat saya, itu
tempat cocok buat pre wed,. NGEK!!! Di
sini, kalian hanya perlu bayar seribu rupiah untuk parkir dan dua ribu rupiah
untuk tiket masuk. Setelahnya, kalian bebas. Mau motret sampe jungkir balik, mu
foto di atas rumputnya yang bagus juga boleh. Cuma, ada satu larangan. Kalian
nggak boleh naik ke atas gerbang hahaha
tempat prewed haha |
Hari sudah semakin siang.
Usai Sholat Dhuhur, kami menuju candi tikus. Bagus rek, di bawah permukaan
laut. Saya jadi langsung pingin naik ke atas. Ikut-ikutan anak kecil hehe.
Sahabat saya sih, gak mau naik, Cuma asyik motret sana sini.
ada sampah botol huks |
Maunya, setelah candi
ini, masih ada candi-candi lain, tapi waktu sudah benar-benar gak memungkinkan.
Akhirnya, kita ke pacet. Ada dua air terjun setinggi 70 meter di sana. Air
terjun krapyak dan (lupa namanya). 70 meter euy, semangat turun dan mendaki bukit.
Hujan baru saja turun, sepanjang jalan terlihat
basah. Tapi, kalau melihat gunung yang indah di seberang, rasanya semua jadi
tak masalah. Sok-sokan nih gue hehe. Di sini, tempat yang enak buat berpikir
lho haha. Ahya, sambil makan kacang yang dibeli sebelum perjalanan ke air
terjun, tempat ini jadi sempurna buat nongkrong (lebay :p)
Yak, perjalanan di
Mojokerto berakhir. Semangkok soto ayam yang selalu asli Lamongan dan segelas
top coffe, menjadi penutup manis di sana. Tapi, perjalanan belum berakhir, di Surabaya
, kita tetep lanjut ke-alay-an dengan jalan-jalan di THR haha.
Semoga lain waktu bisa berkunjung candi dan air terjun di
Malang :-)
Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design
3 komentar:
mami odong, masak gak bisa negakin foto??? ngookkk.
Papinya super cerdas bidang IT, maminya oneng kuadrat soal IT, wakaka
Kakek mayag pek, mesti ngatain odong!
skrg udah tau caranya hahaha
lanjutin mendaki gunung wilis mbak
Posting Komentar