Tahu nggak rasanya di-PHP? Sakit banget deh, suer! Fakta ini sudah
diujicoba bertahun-tahun dengan ribuan narasumber lho. Percaya nggak? (apa sih? Haha). Maaf ke-alay-an saya lagi
kambuh nih hehe..
Kali ini, saya mau ngomong soal PHP. Bukan PHP-nya Hypertext Preprocessor,
tapi ini PHP-nya anak gaol. Kalau kalian ketemu anak gaul zaman sekarang, atau
kalian sendiri memang bagian anak gaul, pasti deh ngerti istilah PHP. Ini
singkatan dari Penerima Harapan Palsu atau Pemberi Harapan Palsu. Dan, saya
lagi kena imbas PHP dengan arti yang pertama. Sedihnya..
Jadi gini ceritanya, saya dan empat teman jurusan ikutan jalan sehat Dies
Natalis ITS. Ada Dwi, Wildan, Bang Jack, dan Mahendra. Sebenarnya, saya dan dua
sahabat saya sudah merencakan ikutan acara ini sejak sebulan lalu. Awalnya,
jalan sehat ini memang bakal dihelat 11 November. Tapi, entah angin topan dan
banjir jenis apa yang membuat jadwal awal bergeser jauh jadi 2 Desember.
Kita beneran serius ikut acara ini lho. Sekali lagi, suer! Bagaimana tidak,
saya yang ada urusan di Lamongan Sabtu pagi, langsung balik ke Surabaya
sorenya. Dwi dan Wildan yang diminta ibu tercintanya pulang pun, tetap
bersikokoh di Surabaya. Semangat kami bernostalgia memang keren ya hehe (apa
lagi sih).
Ah ya, ini memang soal nostalgia masa-masa polos jadi mahasiswa baru. Kalau
tidak salah, tiga tahun lalu kami mengikuti acara serupa. Acara yang lebih
ramai ketimbang kali ini, lebih banyak hadiahnya, juga lebih banyak
keberuntungannya (yang terakhir, ada makna tersirat hehe).
Tapi, saya jujur lho, tahun itu kami memang beruntung. Sebuah magicom dan
kipas angin super gedhe berhasil kami bawa lari ke Lumajang dan Lamongan. Eh,
kami bawa pulang ke kos. Kos Dwi yang paling kondusif pun dipilih sebagai
tempat penyimpanan barang berharga itu. Sembari menyimpan, kita buka lapak di
web ITS, alias tarik ulur harga bagi siapa saja yang punya niat luhur membeli.
Namun, karena semua harga tidak sesuai, dua barang keren itu berakhir di tangan
si empunya.
Kali ini, kami ingin mendulang kesuksesan yang sama. Yah, barangkali dewi
fortuna datang sambil ngasih salam tempel bermerk Honda Revo. Tidak ada yang
bisa memprediksi kan? Iya nggak? J
Semua kebahagiaan itu terhempas ketika avatar kora lebih memilih tinggal di
film, ketimbang ikut saya ke acara jalan sehat. Eh ngawur! Maksud saya, ending
yang ingin kita buat indah akhirnya hancur berkeping-keping gara-gara satu hal.
Dwi bangun terlambat, hiks. Saya yang bangun pertama sudah sms Wildan dan
membangunkan Dwi. Dan seperti biasa, proses dari bangun tidur sampi finish siap
berangkat itu lamaaaaaaaaaa haha. Saya dan Wildan cukup mafhum. Kami jadi
teringat masa-masa dulu. Dwi ketiduran pas kami janjian bareng hihi.
Karena keterlambatan yang tidak disengaja ini, kami baru berangkat ikut jalan
sehat pukul 07.30. Waktu yang terlampau siang untuk ukuran jalan sehat. Di
mana-mana, jalan sehat pasti dimulai pukul 05.30 atau pukul 06.00. Saya sih
berpikir positif saja, mungkin jalan sehat baru dimulai karena hujan baru
mengguyur Surabaya shubuh tadi.
Alhasil, tanpa tampang bersalah, kami bertiga jalan dengan semangat 45
sembari asyik guyon. Tepat di Blok T, kami barulah cegek (terkaget-kaget, red).
Jalanan ITS benar-benar terlihat sepi. Kami jadi was-was, jangan-jangan
acaranya sudah kelar. Oh men, padahal kostum kami sudah oke, botol minum juga
sudah di tangan hehe.
Inisiatif pun datang dari Wildan. Ia menghubungi Bang Jack yang menurut
kami sudah berangkat duluan, secara dia mau biasa ngojek di sana. (Ups, jujur
amat). Wildan yang komat-kamit ngobrol di telp, tiba-tiba memberikan hp-nya
pada saya. Dan, inilah pembicaraan yang terjadi antara saya dan Bang Jack.
S: Bang Jack, jalan sehat sudah kelar ta?
B: Belum kok, ini masih belum pengumuman hadiah.
S: Lha, jalannya sudah selesai? Kuponnya?
B: Sudah lah. Saya sudah capk ini. Oh, kupon ambil aja di Statistika. Tapi
nggak yakin juga sih hehe. (Dia sudah mematahkan harapan kami di awal hiks)
Sudahlah, anggap omongan terakhir Bang Jack itu angin lalu. Seperti angin
berhembus, yang datang, lantas pergi begitu saja (ngek). Kami semangat jalan
menuju Jurusan Statistika. Sesampai di sana, hanya nihil yang kami temui. Semua
sudah sepi. Kami pun menyadari satu hal, dewi fortuna lagi mampir di tempat
lain. Okelah, terima saja, ikhlas rek. Kami tidak kebagian kupon. Sedih versi
jumbo deh.
Kami pun memutuskan menikmati banyak makanan tanpa menanyakan lagi
kedatangan si dewi fortuna. Pertama, kami mencicipi buah-buah segar. Belum
berapa lama, krupuk menarik perhatian kami. Selanjutnya secara berurutan, kami
beli lumpia dan cireng. Kesimpulannya, jalan dari kos ke stadion sepertinya
membakar satu kilogram lemak, tapi kami pulang bawa dua kilogram lemak haha.
Tahu nggak, kami jadi merasa aneh sendiri. Selama pengumuman hadiah jalan
sehat, kami cuma bisa melihat kupon khalayan yang asyik menari-nari. Untungnya
ada hiburan makanan, kalau tidak, saya sudah kayang depan panggung haha.
Melihat semangat kami (atau kemelasan ya?), dewi fortuna nyatanya masih baik
hati. Ia mau mampir sejenak lewat Bang Jack dan Mahendra. Mereka bawa dua tiket
milik masing-masing, yang dengan kesepakatan sepihak, langsung jadi tiket
bersama. Hoho
Kalau dapat hadiah, kami (tepatnya kami bertiga) sepakat bagi hasil. Kalau
dapat Honda Revo, kami juga sepakat bagi lho. Ada yang mau BPKB, ada juga yang
mau mesinnya doang. Yah, itu hanya kesepakatan kami. Kesepakatan sepihak yang
berujung merasa di-PHP-in. Dari lima motor yang ada, dua netbook, dan puluhan
hadiah lainnya, nomor yang tertera di kupon kami sama sekali tidak disebut.
Sedihnya...
Tak apalah, meski harus menunggu tiga jam tanpa hasil, kami sudah puas
kenyang dan guyon haha. Kami juga sudah melihat proses pemberian cincin dari
Mahendra ke Bang Jack (Karena Mahendra belum beli cincin asli, cincin saya
disikat buat Bang Jack. Romantis alay ya mereka hahahaha)
Itu Mahendra, ngapain merem ya? lagi berdoa mungkin hehe
Apa ini nostalgia terakhir kawan? Saya harap tidak begitu. Semoga suatu
saat, kita bisa jalan sehat bareng lagi tanpa di-PHP. Sepakat? Hehe.
Nb: ini tahun terakhir kita ikut jalan sehat sebagai mahasiswa, amin :-)
Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design
1 komentar:
Jalan Sehat kampus sebelah (UNAIR) kapan ya?
:) kan asik jalan smbil TePe-TePe (:
Posting Komentar