smile

share for smile

Banana oh Banana

Kamis lalu, saya mengalami kejadian yang unik. Mungkin unik bukan istilah yang pas ya. Sebab, malam itu saya benar-benar ketakutan. Sangat takut.

Perih itu terasa lagi. Bergejolak hebat hingga menusuk ulu hati. Sekali tak apa. Tapi dua kali hingga hampir tiap kali rasa itu menerjang. Sakit. Ah, buat apa mengeluh. Ini hal biasa kok. Ujian tanda Allah sayang hambaNya. Iya kan? Biar saya rasakan sendiri. Tak perlu orang lain tahu termasuk ibu. Begitu pikirku.

Akhirnya kuputuskan ke dokter. Just alone. Tapi, ada saja halangan untuk pergi sendiri. Berniat pinjam motor mbak Tyas, malah mbak Tyas mau mengantar. Sudah terlalu banyak saya merepotkan mbak, hehe... akhirnya aku pergi dengan Ima, seorang teman yang gaya bicaranya selalu saja membuat ingin tertawa. Mirip orang nagih hutang haha
Kami meluncur ke TKP, salah satu rumah sakit, selepas magrib. Speechless. Benar-benar ramai. Hingga mau lewat menuju tempat administrasi saja terasa susah. Puluhan orang yang selonjor di lantai harus rela memberi sedikit jalan buat kami yang ingin lewat. Tempat administrasi pun sama, ramai. KTP saya diminta. Salah seorang pun menyuruh kami masuk ke ruang tunggu. 

Hmm...ruang tunggu? Inikah yang disebut ruang tunggu? Sebuah bangku kecil dengan dua tempat tidur untuk pemeriksaan. Bangku ini hanya muat untuk lima orang saja. Sedang pasien yang datang sudah puluhan. Mereka harus rela mengantri tanpa duduk. Saya jadi bingung, kenapa rumah sakit yang notabene milik daerah seperti ini adanya? Kontras sekali dibanding rumah sakit daerah saya. Ruang tunggu puluhan, nyaman, semua bisa terwadahi dengan baik.

Ah tak perlu lah lama-lama membahas soal runag tunggu. Karena ada hal lain yang membuat saya makin tak habis pikir dengan pelayanan yang diberikan sang rumah sakit. Dalam ruang terbuka itu, trlihat dua orang dokter muda. Seorang terlihat sedikit lebih ramah. Sedang yang lain benar-benar horor. Why? Tidak, dia tak terlihat seperti hantu yang berkeliaran di malam hari. Hanya saja auranya gelap hehe...

Sebut saja dia A, dia membolak-balik satu kertas pasien, menaruh dengan sedikit melempar, lalu beralih ke kertas lainnya. Apa yang dia lakukan? Ternyata oh ternyata..dia mendahulukan yang lebih parah. Padahal, semua yang diruangan hampir serupa keadaannya bila dilihat dari luar. Akhirnya nama saya dipanggil. Apes, si A yang memanggil. Padahal, sedari tadi mulut saya sudah komat-kamit, berharap dokter B lah yang mmanggil.

A bertanya apa keluhan saya. Saya pun memaparkan detail dengan aneka rumus segala keluhan yang saya alami. Oh, hebatnya. Hanya dengan menyuruh saya bernafas selama semenit, dia berkata "Kamu tak apa-apa. Sudah batalkan saja pemeriksaannya,". Jujur, saya dan Ima melongo. Saat saya tanya apa yang menyebabkana keluhan itu terjadi. Simpel, dia jawab tak tahu. Saya jadi berpikir ulang, apakah saya salah masuk? ini rumah sakit atau rumah orang horor?

Sudahlah, saya pun ogah berdiam diri dalam waktu yang cukup lama di tempat yang 'aneh' itu. Kali ini, saya tancap gas ke rumah sakit lain bersama seorang teman yang bernama Ima pula (tapi dua orang ini berbeda kawan). Disini, pelayanan bisa dibilang sangat lebih baik. Saya diperiksa dengan detail. Mulai dari tekanan darah yang lagi-lagi hasilnya menunjukkan tekanan darah saya turun 90/60.

Seorang dokter kembali menemui saya, menanyakan kembali detail keluhan saya. Akhirnya memutuskan menngunakan alat itu. Sayak takut. Beraneka pikiran meloncat-loncat dalam benak saya. Kalau benar, bagaimana ya? Itu yang mengganggu benak saya akhir-akhir ini. Setengah 10 malam pun masih harus saya lalui dengan seorang spesialis. Takut lagi.

Ternyata hasilnya sudah keluar. Saya memang harus periksa lebih lanjut. Hmm, nantilah. yang jelas sekarang saya harus menjaga pola makan, istirahat (saya benar-benar tak boleh tidur diatas jam 10 cuy), manajemen pikiran pula. Tak boleh stress, banyak-banyak menghirup udara segar dan refreshing.

"Jangan makan kentang, ketela, es, pedas dan merica, bayam, kangkung, dll"
Lalu apa yang bisa ane makan dok? Tahukah anda apa itu? Ya, BANANA...hehe










Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design

0 komentar:

Posting Komentar