smile

share for smile

Sehat itu Mahal


Kali ini, aku menginjakkan kaki kembali di rumah sakit. Kepala sudah rasanya berputar-putar, ditambah perut pun ikut-ikutan tak mau diajak kompromi. Tak perlu heran, ini bukan pertama kalinya. Seringkali hal ini terjadi. Dan saya hanya diam. Lantas, mau apa? menggembor-gemborkan kalau kondisi fisik sedang tak baik? oh No...!!! saya tak ingin terlihat lemah terutama di depan mereka.

Mungkin ini tahap akumulasi. Saya bukan orang yang tak mau makan teratur. Bukan pula orang yang benci makan banyak, lantas mengutamakan diet diatas segalanya. No, saya bukan orang seperti itu. Hanya saja, saya terkadang tidak punya nafsu makan. Pulang malam kuliah dari segunung aktivitas, membuat saya tak punya selera makan di malam hari. Makan roti  atau mie cukup sepertinya, pikirku kadang-kadang. 

Akibatnya, luar biasa. Sakit perut ini tak kelar-kelar. Muntah-muntah pun rasanya jadi kebiasaan. Sakit rasanya? jelas. Terkadang, tanpa diminta air mata saya tumpah pelan. Meski itu tak pernah saya lakukan didepan orang lain. hehe...bahkan, di depan teman sekamar sendiri pun rasanya tak akan saya lakukan.

Setelah seminggu tak ada prubahan berarti, rumah sakit akhirnya saya datangi pula. Jujur saja, sebenarnya saya benci datang ke rumah sakit. Tempat ini mengingatkan peristiwa 16 tahun lalu saat seseorang tergolek lemah dengan sakit jantungnya. Tak hanya itu, bau obat pun terasa memuakkan. Baru selangkah saja di depan tulisan IGD, saya sudah gemetar. Takut...

Seorang perawat mendatangi saya, memeriksa sedemikian rupa. Selanjutnya, injeksi di bagian tangan. Jujur, saya benci diinjeksi yang terlihat mata. Dengan mata tertutup, saya berdoa komat-kamit supaya tak terasa sakit. GIla, respon injeksinya cepat sekali. Belum ada dua langkah si perawat meninggalkan saya, terasa sekali obat itu mengalir. Efeknya, disitu juga saya terasa ingin muntah hebat. Pantas, si perawat bilang, saya disuruh istirahat dulu.

Setelah setengah jam lebih saya tiduran di salah satu kamar rumah sakit, seorang dokter yang terlihat memakai baju koko (hehe), datang menghampiri saya. "Eka, opname ya," ucapnya santai. Tapi, kata-katanya langsung membuat saya kaget. Hah? opname? tak pernah istilah ini terlintas di benak saya ketika saya sakit. Apa coba yang dipikirkan ibu saya ketika mendengar kata-kata ini? jelas, saya langsung disuruh pulang. 

"Eka, sudah cek ke laab di lantai 3?" apalagi ini? benar-benar dokter ini hobi membuat saya shock. Saya menolak. Saya benci rumah sakit, bagiamana bisa saya harus menghabiskan waktu disrumah sakit dan membiarkan tangan saya diinjeksi untuk kedua kalinya? tidak...

Hmm, saya sadar sehat itu mahal. Dalam seminggu sakit saja, ratusan ribu uang sudah saya habiskan. Padahal, dengan tabungan itu, ingin saya berikan sebuah hadiah. Tak apa, disyukuri saja. Meski makan nasi terasa sulit, setidaknya, bubur dan roti masih bisa setia menemani perut ini. Allah kan tidak pernah menguji hambanya melebihi batas kemampuannya. Saya yakin itu. Saya ingin sehat. Berusaha sebaik mungkin mengubah pola makan, istirahat, dan jam aktivitas. 

Semangat!!! :)






Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design

3 komentar:

Cemungudh ea KK! Baju koko selalu di hatimu :P


--serius---
Ka, kalau dirimu sndiri g bisa kamu hargai, bagaimana km bisa menghargai orng lain?

Makan itu kebutuhan, bukan keinginan yang bisa diabaikan atau dilebih-lebihkan. Kebutuhan itu dikontrol, jangan melakukan "semau hati gue". Tuh, rasakan sendiri klo g bisa ngatur kebutuhan.

Memng trkadang, bahkan sering, makan itu harus dipaksa. Sm seprti memaksa diri untuk sholat, krn itu kebutuhanmu, jgn trllu menuruti keinginan pribadi yg justru bakal mendzalimi fisikmu sndiri.

Iman yg kuat tertanam dlm jiwa yg sehat, juga raga yang prima. Klo ngatur fisik saja sudah KO, gimana bisa memperhatikan, atau memberi ke orang lain? Hah?

 

ye, baju koko doang mas, bukan orangnya hehe

iya mas, terima kasih sudah mengingatkan. Jangan bosan-bosan mengingatkan hehe
maaf, saya memang terkadang harus diingatkan untuk urusan satu ini. imbasnya banyak, ibu pun sudah 3x telp khawatir.

 

Ingin sehat secara alami dengan bahan herbal kunjungi

https://www.facebook.com/herbaljoz/

 

Posting Komentar