smile

share for smile

Susahnya jadi si ekpresif

"Aku lho pendiam"
Sekali saya melontarkan kata itu, pasti orang sekampung pada ketawa ngakak. Dari kampung tempat tinggal (sebenarnya kota hehe), kampung Teknik Kimia, sampai kampung ITS online, semua memberikan jawaban sama. Bahkan, orang yang baru sedetik lalu saya kenal pun mengutarakan hal serupa. Aduh, dimana letak kesalahan ini?

Jujur saja, orang tua saya pendiam gan. Dari angkatan pertama sampai turunan entah keberapa ini, semua pada pendiam. Nenek saya saja sampai heran. Lha, saya kok bisa cerewet? padahal, saya merasa pendiam. jujur ini!!! Ketika saya berada di rumah, nenek pasti bilang "si Vira mirip kamu waktu kecil. Tapi, kamu lebih banyak tingkahnya. Pulang sekolah, langsung nyanyi, nari,"
waduh...hehe..lucunya saya...

Kata si nenekku yang sedikit cerewet tapi baik hati ini, aku itu dikenal guru-guruku sebagai anak yg lincah. Ada-ada saja tingkahnya. Kalau dikerjai, pasti balas ngerjai (haha). Satu lagi, ekspresi di wajah ini yang benar-benar mudah ditebak. Suka sesuatu, pasti langsung berbinar-binar. Nah, kalau sepet, wah langsung ketahuan juga, muka ditekuk...

Ini gawatnya, sampe segedhe gini, ekspresif ini ndak bisa ilang. malah makin menjadi-jadi aja. Kalau sudah seperti ini, saya merasa jadi orang jujur tanpa perlu berusaha. Aneka ekspresi bisa menghampiri wajah saya tanpa diminta. Luar biasa kan...

Ini benar-benar masalah. Banyak rahasia yang telah ane simpan baik-baik, jadi terbongkar dengan mudahnya hanya gara-gara si ekspresif ini. Pertanyaannya, bagaimana menyembunyikan si ekspresif ini? susah...

okelah, mulai sekarang, saya belajar jadi pendiam saja. pingin rasanya bisa stay cool waktu diledekin (parahnya, saya mudah tersenyum kalau diledekin), pingin juga jadi orang unpredictable...hehe
semoga ya ^^

Setidaknya, saya beryukur kok. Bagaimana coba kalau saya punya wajah tanpa ekspresi? wah...jangan, it's not me... alhamdulillah....

Untuk mas nur huda, muflih fathoniawan, lutfia upik, lisana icha, fatimatus zahro, dan si bapak januar indra yudhatama. Silahkan tertawa sepuasnya menanggapi segala keekspresifan saya. Anggap saja saya sedang baik hati, membiarkan kalian terawa bahagia untuk melepaskan penat. (lha kalau gini kok rasanya aku jadi badut yang bisa menghibur ornag lain?) haha







Labels : Free Wallpapers | Supercar wallpapers | Exotic Moge | MotoGP | Free Nature | car body design

2 komentar:

Posting Komentar